SIARAN PERS

Strategi Kemitraan Terbaru untuk Indonesia Fokus pada Pertumbuhan yang Merata

12 Desember 2012




Program kerja Bank Dunia selaras dengan agenda pembangunan Indonesia yang bersifat  pro-pertumbuhan, pro-lapangan pekerjaan, pro-pengentasan kemiskinan, dan pro-lingkungan

WASHINGTON, 11 Desember, 2012 – Dewan eksekutif Grup Bank Dunia hari ini menyetujui Strategi Kemitraan (Country Partnership Strategy) untuk Indonesia, berlaku untuk periode 2013-2014. Strategi Kemitraan ini memaparkan peran Bank Dunia dalam menawarkan solusi pembangunan bagi pertumbuhan Indonesia.

Strategi Kemitraan ini menjembatani dua tahun terakhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan selaras dengan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Seperti halnya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pendekatan Strategi Kemitraan terbaru ini pro-pertumbuhan, pro-penyediaan kesempatan pekerjaan, pro-pengentasan kemiskinan dan pro-lingkungan.

“Grup Bank Dunia berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam upayanya menciptakan pertumbuhan yang merata. Komitmen tersebut dibangun berlandaskan kemitraan antara Grup Bank Dunia dan Indonesia yang telah terjalin selama enam dekade terakhir. Dalam periode tersebut, kita sama-sama menyaksikan betapa perekonomian Indonesia melesat jauh di atas ekspektasi dan jutaan warga berhasil bangkit dari kemiskinan,” kata Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. “Strategi ini bertujuan mengatasi hambatan pertumbuhan di seluruh penjuru negeri dan memperkuat keterhubungan. Hal ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan kesempatan pendidikan untuk lebih banyak warga Indonesia.”

Guna mencapai pertumbuhan yang merata, Strategi Kemitraan ini mengedepankan sejumlah inisiatif yang bersifat lintas sektor. Sebagai contoh, agenda Pro Pengentasan Kemiskinan berfokus pada perbaikan sistem penargetan nasional terkait pengentasan kemiskinan, program-program pembangunan berbasis masyarakat, serta program-program kesehatan yang mengedepankan perempuan dan anak-anak. Agenda Pro Lingkungan antara lain terdiri dari program-program yang mengusung pertumbuhan hijau dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sementara agenda Pro Pertumbuhan menitikberatkan pada langkah-langkah untuk memperbaiki keterhubungan, persaingan, manajemen keuangan publik, regulasi sektor keuangan, investasi infrastruktur, serta pelayanan publik. International Finance Corporation, atau IFC, lembaga Grup Bank Dunia yang bekerja sama dengan pihak swasta, akan mendukung upaya sektor swasta menuju pencapaian target-target tersebut.

Sebuah Strategi Kemitraan baru akan disusun pada awal masa kepresidenan baru, di tahun 2015 mendatang.

Seperti halnya Strategi Kemitraan sebelum ini, strategi terbaru tersebut menitikberatkan pada bidang-bidang yang diprioritaskan pemerintah Indonesia, dan mengutamakan bidang-bidang dimana kontribusi Bank Dunia akan memberikan nilai tambah.

Sebagai contoh, pada bidang desentralisasi, Strategi Kemitraan ini akan membantu memperbaiki mutu pelayanan publik di tingkat pemerintah daerah. Atas permintaan pemerintah Indonesia, strategi ini juga akan mendukung perbaikan regulasi sektor keuangan dan reformasi sistem jaminan sosial.

Menyadari keselarasan antara program kerja Bank Dunia dengan agenda pembangunan Indonesia, berbagai donor pun tergerak untuk memberi pendanaan pihak ketiga, melalui berbagai dana perwalian yang dikelola Bank Dunia.

“Keselarasan dengan prioritas pembangunan Indonesia ini memungkinkan Bank Dunia untuk memfasilitasi dukungan serupa dari berbagai mitra pembangunan, dan meningkatkan kerja-sama dengan mereka. Alhasil, keterlibatan kita mampu mendukung implementasi program pemerintah secara komprehensif dan berkelanjutan, sekaligus memungkinkan kami untuk mengumpulkan bahan pembelajaran yang nantinya dapat membantu penyesuaian dan perbaikan program sesuai perkembangan kebutuhan,” tambah Koeberle.

"Sektor swasta dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. IFC merupakan mitra kerja jangka panjang yang memberikan investasi dan bantuan teknis bagi pertumbuhan sektor swasta dalam memperluas jangkauan bantuan pendanaan bagi masyarakat kurang mampu, membantu usaha mikro, kecil dan menengah dan wanita pengusaha, pembangunan infrastruktur, meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, dan mengurangi dampak perubahan iklim," kata Sarvesh Suri, IFC Indonesia country manager.

Strategi Kemitraan terbaru Grup Bank Dunia merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Indonesia, serta berbagai masukan dari sejumlah kelompok pemangku kepentingan, termasuk akademisi, sektor swasta, media, masyarakat madani, dan mitra-mitra pembangunan.

Kantor perwakilan Bank Dunia di Indonesia menaungi portofolio 44 program dengan komitmen senilai $1,2 milyar serta komitmen dana perwalian senilai $ 1,4 milyar.

IFC menaungi portfolio senilai $1.2 milyar dan memiliki program pendampingan teknis di Indonesia senilai $23-25 juta per tahun guna mendukung perkembangan sektor swasta.

Kontak Media
Dalam Washington DC
Chisako Fukuda
Telepon: (1-202) 473-9424
cfukuda@worldbank.org
Dalam Jakarta
Randy Salim
Telepon: (62-21) 5229-3259
rsalim1@worldbank.org


SIARAN PERS NO:
2013/197/EAP

Api
Api

Welcome