Skip to Main Navigation
publication

Inovasi yang Dibutuhkan bagi Asia Timur yang Terus Berkembang

Image

The World Bank



Temuan Utama Laporan

Konteks

:

  • Pertumbuhan produktivitas menunjukkan penurunan sejak Krisis Keuangan Global
  • Berbagai perubahan yang terjadi di kancah perdagangan dan teknologi global menjadi tantangan bagi penggerak utama pertumbuhan perekonomian negara - yaitu manufaktur yang berorientasi kepada ekspor.
  • Pandemi COVID-19 serta guncangan lainnya, termasuk perubahan iklim, mempercepat dibutuhkannya moda-moda produksi baru.


Tantangan yang Dihadapi

  • Meskipun kawasan ini telah mencapai beberapa keberhasilan yang patut diakui, sebagian besar negara di kawasan ini (kecuali Tiongkok) mencatatkan performa kurang baik dalam beberapa indikator utama inovasi.
  • Sementara banyak negara berhasil mempersempit kesenjangan dengan negara maju dalam penerapan awal teknologi baru, namun masih tertinggal dalam penyebaran dan penggunaan teknologi secara luas.
  • Selain itu, ada terlalu banyak keberagaman di seluruh kawasan ini dalam hal performa inovasi – baik antara satu negara dengan negara lainnya maupun di dalam negara masing-masing, serta di lintas sektor dan perusahaan.
    • Inovasi dipandang lebih lazim di bidang produksi dibandingkan di bidang jasa, meskipun jasa semakin penting bagi perekonomian kawasan, termasuk sebagai masukan untuk produksi.
    • Sebagian besar perusahaan masih berada jauh dari garis depan teknologi, dan hanya sebagian kecil perusahaan terlibat dalam aktivitas inovasi yang lebih canggih, termasuk dalam penelitian dan pengembangan mutakhir.

Apa yang kami maksud dengan “Inovasi”?

  • Orang biasanya menghubungkan inovasi dengan terobosan di garis depan teknologi, di mana terobosan semacam itu sering kali menangkap apa yang dibayangkan oleh para pembuat kebijakan dan media.
  • Laporan Inovasi Penting Bagi Asia Timur yang Terus Berkembang mendefinisikan inovasi secara lebih luas; mencakup “penemuan” (yaitu perkembangan yang mendorong garis depam teknologi), dan “penyebaran” serta“adopsi” teknologi maupun praktik yang sudah ada, yang mampu mencapai kemajuan drastis dalam cara perusahaan berproduksi atau beroperasi. Penyebaran dan adopsi sangat disesuaikan dengan kemampuan sebagian besar perusahaan yang beroperasi di Kawasan Asia Timur yang sedang berkembang.

Apa yang menghambat inovasi?

  • Bukti baru menunjukkan bahwa beberapa faktor menghambat inovasi di wilayah tersebut.
  • Perusahaan sering mengalami kekurangan informasi yang memadai tentang teknologi baru dan ketidakpastian yang tinggi tentang akan kembalinya investasi dalam inovasi
  • Seringkali kemampuan berinovasi, termasuk kualitas manajemen perusahaan, tergolong lemah.
  • Karyawan perusahaan sering kali tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan inovasi
  • Terbatasnya opsi-opsi pembiayaan menghalangi kemampuan perusahaan untuk mendanai proyek inovasi, dan
  • Kebijakan dan kelembagaan negara yang terkait dengan inovasi tidak selaras dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.
    • Penemuan lebih disukai daripada difusi ataupun adopsi
    • inovasi di bidang produksi lebih disukai dibandingkan inovasi di bidang jasa, dan
    • Hubungan yang terjalin di antara lembaga penelitian nasional dengan perusahaan swasta tetap lemah, begitu pula insentif bagi kerja sama antara lembaga penelitian dengan industri.

Image

 

Apa yang diperlukan untuk memacu inovasi di kawasan ini?

Untuk memacu inovasi yang lebih hebat – baik itu penyebaran ataupun penemuan – para pembuat kebijakan negara dituntut untuk:

  • Mengubah orientasi dari tujuan kebijakan inovasi untuk
    • Mendorong penyebaran dan pengadopsian teknologi yang ada, tidak hanya terbatas pada penemuan
    • Mendukung inovasi di sektor jasa, tidak hanya di bidang produksi
    • Berinvestasi pada peningkatan kemampuan inovasi perusahaan

Tujuan utama kebijakan inovasi harus demi meningkatkan jumlah perusahaan yang terlibat dalam segala bentuk inovasi - difusi, adopsi, penemuan - dan secara progresif meningkatkan pangsa perusahaan yang beralih dari adopsi teknologi ke bentuk inovasi yang lebih canggih.

  • Memperkuat faktor pelengkap utama bagi inovasi , termasuk
    • Mengembangkan keterampilan siswa dan pekerja untuk berinovasi – keterampilan dasar yang lebih kuat serta keterampilan tingkat lanjut dalam tataran kognitif, teknis, dan sosio-emosional
    • Meningkatkan pembiayaan untuk inovasi melalui pendalaman pasar modal yang berkelanjutan dan instrumen finansial yang lebih beragam untuk mendukung inovasi
    • Meningkatkan kualitas manajemen
  • Reformasi berbagai lembaga dan badan yang membidangi inovasi serta memperkuat kapasitas mereka melalui
    • Meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk merancang dan melaksanakan kebijakan inovasi
    • Meningkatkan tata kelola lembaga dan badan yang membidangi inovasi serta koordinasi antar-lembaga
    • Memperkuat keterhubungan antara lembaga penelitian dengan perusahaan, termasuk insentif bagi kerja sama antara lembaga penelitian-industri.

 

Istilah “Asia Timur Berkembang” mengacu kepada 10 negara berpenghasilan menengah yang dikaji di dalam studi ini: Kamboja, Cina, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.