Penerima Manfaat Termasuk 3 Juta Orang dan Pertumbuhan Ekonomi
Washington, April 2016 – Sebuah program baru Bank Dunia, yang telah disetujui hari ini oleh Badan Direksi Kelompok Bank Dunia, akan membantu Indonesia memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan listrik kepada tiga juta penduduk di Sumatra, pusat ekonomi yang penting bagi Indonesia.
Program Power Distribution Development Program for Results merupakan pinjaman bernilai US$500 juta kepada PT Perusahaan Listrik Negara yang bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi pulau Sumatra menjadi 90 persen, serta memperkuat sistem listrik agar lebih efisien dan handal.
“Kurangnya akses listrik bagi jutaan orang di Sumatra menghambat potensi ekonomi kawasan, dan Program Power Distribution Development Program for Results akan membantu menutup kekurangan infrastruktur yang menahan potensi Indonesia mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves. “Tersedianya listrik dapat memperbaiki produktivitas ekonomi serta membantu capaian kesehatan dan pendidikan, khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan terhadap kemiskinan,” tambah Chaves.
Sekitar 39 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses listrik, dan 9 juta dari mereka di Sumatra.
Dengan menambah investasi pembangkit listrik yang sudah ada di Sumatra, program ini akan mendukung perluasan jaringan distribusi, termasuk lebih dari 40.000 kilometer sirkuit jaringan distribusi, serta sekitar 28.300 unit transformer.
“Jaringan distribusi listrik dan gardu distribusi akan dibangun, diperbaiki, dan ditingkatkan kemampuannya. Manajemen pemadaman listrik akan diperkuat agar frekuensi dan durasi gangguan pelayanan berkurang. Perbaikan kualitas dan kehandalan layanan akan membantu pengguna meningkatkan produktivitas dan daya saing,” kata Dhruva Sahai, Analis Finansial Senior Bank Dunia dan salah satu pemimpin program.
Program ini juga akan mengembangkan kapasitas PT PLN dalam hal perencanaan program, pembuatan anggaran, pengadaan, manajemen keuangan, serta monitoring dan evaluasi.
“Ini adalah pertama kalinya Bank Dunia melakukan peminjaman berbasis pencapaian di Indonesia. Program ini dapat menjadi contoh bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik,” kata Joel Maweni, Penasihat Energi World Bank yang juga memimpin program ini.
Evaluasi sistem PLN untuk pelaksanaan teknis, keuangan, dan pengamanan (safeguards) sebagian didanai oleh hibah dari Asia Sustainable and Alternative Energy Program.