SIARAN PERS

Bank Dunia Dukung Program Nasional untuk Peningkatan Kondisi Hidup Penduduk Miskin Perkotaan di Indonesia

21 November 2012




Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan (PNPM Perkotaan) untuk 2012-2015 sediakan bantuan langsung masyarakat dan bangun kapasitas untuk perbaiki kondisi hidup dan perkuat tata kelola setempat

 

Jakarta, 21 November 2012 – Kelompok-kelompok masyarakat miskin perkotaan diperkirakan akan mendapatkan akses atas infrastruktur, pelayanan sosial dan ekonomi yang lebih baik melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan untuk periode 2012-2015. Bank Dunia baru saja menyetujui pinjaman sebesar $266 juta untuk mendukung program ini. PNPM Mandiri, yang merupakan program pengurangan kemiskinan berbasis masyarakat terbesar di Indonesia, beroperasi  di seluruh nusantara menyediakan pendanaan bagi masyarakat miskin di daerah perdesaan dan perkotaan agar mereka dapat menjalankan prioritas pembangunan mereka. Program nasional ini akan menyediakan dana sebesar $266 juta bagi PNPM Perkotaan utntuk periode 2012-2015, menjadikan total nilai program menjadi $500 juta.

Meski perekonomian Indonesia terbukti cukup tangguh menghadapi krisis Asia dan krisis perekonomian global baru-baru ini, kemiskinan perkotaan masih menjadi permasalahan serius. Sekitar 110 juta masyarakat Indonesia atau separuh jumlah total rumah tangga hidup di kisaran batas kemiskinan, yakni $21 per bulan, dan sangat rentan jatuh ke bawah garis kemiskinan kembali. Kesenjangan sosial pun semakin lebar selama satu dekade terakhir: Koefisien Gini telah meningkat dari 31,7 di tahun 1999 menjadi 35 di tahun 2009, dan lebih tinggi di daerah perkotaan daripada daerah perdesaan.

“Selama lebih dari 12 tahun,Bank Dunia bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk lebih memahami evolusi tatanan daerah perkotaan guna menjalankan program pembangunan berbasis masyarakat yang dapat mengakomodir kebutuhan penduduk miskin perkotaan,” kata Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. “PNPM Perkotaan 2012-2015 ini beranjak dari kesuksesan dan pembelajaran program-program pengentasan kemiskinan sebelumnya. Program baru ini akan membantu pemerintah Indonesia menyediakan bantuan langsung masyarakat, dan juga membangun kapasitas untuk meningkatkan kondisi hidup dan tata kelola pemerintah setempat.”

Dengan Bantuan Langsung Masyarakat yang disediakan PNPM Perkotaan 2012-2015, kelurahan-kelurahan dapat menjalankan sub-proyek yang teridentifikasi dalam rencana pembangunan masyarakat. Sehubungan dengan pembangunan kapasitas, Bank Dunia akan mendanai biaya fasilitator untuk kegiatan intermediasi, pelatihan, lokakarya, serta memproduksi materi sosialisasi dan publikasi.

“Selama beberapa tahun terakhir, program PNPM Perkotaan cukup berhasil dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, membangun kapasitas, memperkuat tata kelola pemerintah setempat dan juga meningkatkan kualitas kondisi hidup masyarakat miskin perkotaan secara efisien,” kata George Soraya, Insinyur Tata Kota Bank Dunia untuk Indonesia dan kepala tim operasi PNPM Perkotaan 2012-2015. “Kedepannya, kita akan bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dan kelompok-kelompok marginal, seperti kalangan warga termiskin; memperkuat kualitas fasilitator dan tata kelola program; serta menyelaraskan proses perencanaan dengan proses penganggaran pemerintah setempat.”

Sejak terbentuk, program pengetasan kemiskinan perkotaan pemerintah Indonesia telah mendanai lebih dari 31.100 km jalan kecil, 8.800 km drainase, merehabilitasi 126.800 rumah penduduk termiskin, 164.800 unit fasilitas limbah padat dan sanitasi, serta 9.450 fasilitas kesehatan.

Kontak Media
Dalam Washington
Chisako Fukuda
Telepon: (1-202) 473-9424
cfukuda@worldbank.org
Dalam Jakarta
Randy Salim
Telepon: (62-21) 5299-3259
rsalim1@worldbank.org
Dalam Washington (Broadcast)
Natalia Cieslik
Telepon: (202) 458-9369
ncieslik@worldbank.org

SIARAN PERS NO:
2013/162/EAP

Api
Api

Welcome