SIARAN PERS

Bank Dunia dukung Sektor Panas Bumi untuk Mengembangkan Energi Bersih Terbarukan di Indonesia.

26 Juli 2011




Washington DC, 26 Juli 2011 – Bank Dunia siap bantu Indonesia penuhi kebutuhan energinya dengan cara yang bersih dan ramah lingkungan, melalui proyek peningkatan kapasitas pembangkit tenaga panas bumi. Bank Dunia akan bekerja sama dengan PT. Pertamina Geothermal Energy(PT PGE) untuk mendorong kapasitas pembangkit listrik hingga 150MW di lapangan panas bumi di Ulubelu, Sumatera Selatan dan Lahendong (Tompaso), Sulawesi Utara.

Untuk saat ini, panas bumi adalah satu-satunya teknologi yang mampu menggantikan listrik berbasis batu bara. Saat proyek ini rampung pada tahun 2015, listrik di  Ulubelu,  Sumatera Selatan diperkirakan akan bertambah 110 MW sementara listrik di Lahendong, Sulawesi Utara akan bertambah 40 MW. Penambahan ini akan menggantikan listrik berbasis batu bara dalam jumlah yang sama, dan bantu mengurangi polusi di tingkat lokal dan global.

 “Kami sangat menghargai dukungan Bank Dunia pada PT PGE dalam rangka meningkatkan penggunaan energi bersih untuk penuhi kebutuhan energi Indonesia,” kata Abadi Poernomo, Presiden Direktur PT PGE. “Dukungan ini akan membantu PT PGE menjadi perusahaan panas bumi berskala internasional.”

“Bank Dunia senang sekali bisa mendukung Indonesia dalam upayanya memberi dampak positif pada perubahan iklim global. Proyek penting ini merupakan proyek pertama di kawasan Asia Timur yang didanai mekanisme Clean Technology Fund,” kata Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia.

Proyek ini akan didanai pinjaman sebesar $ 300 juta yang disetujui dewan direktur eksekutif Bank Dunia hari ini. Paket pendanaan ini terdiri atas pinjaman $ 175 juta dari International Bank for Reconstruction and Development – anak usaha Bank Dunia untuk negara-negara berpenghasilan menengah – dan $ 125 juta dari Clean Technology Fund karena proyek ini dinilai memberi dampak positif bagi perubahan iklim. Porsi pinjaman dari Clean Technology Fund merupakan pinjaman lunak dengan bunga rendah dan masa tenggat waktu pengembalian yang lebih lama dari pinjaman biasa.

 “Dalam waktu singkat PGE berhasil menyiapkan proyek berkualitas yang memenuhi standar industri dan internasional. Proyek ini sudah siap untuk diimplementasikan dengan sukses,” kata Migara Jayawardena, Spesialis Infrastruktur Senior Bank Dunia  dan pemimpin tim proyek. “Karena didanai pinjaman lunak, proyek ini dapat lebih cepat terlaksana. Pendanaan ini juga meringaikan beban konsumen dan anggaran pemerintah.”

Persiapan untuk proyek panas bumi ini didanai oleh hibah dari Pemerintah Belanda yang dikelola Bank Dunia.

Kontak Media
Dalam Jakarta
Randy Salim
Telepon: (62-21) 5299-3259
rsalim1@worldbank.org
Dalam Washington
Carl Hanlon
chanlon@worldbank.org


Api
Api

Welcome