Skip to Main Navigation
ARTIKEL 08 Maret 2020

Profil Hari Perempuan Sedunia: Tri Mumpuni

Image

Di Hari Perempuan Internasional 2020, kami mengangkat profil perempuan di negara kawasan Asia Timur dan Pasifik, yang telah menciptakan perubahan untuk kebaikan banyak orang. Dari Indonesia, Tri Mumpuni adalah advokat energi terbarukan dan wirausaha sosial, yang membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk meningkatkan perekonomian desa. Berikut profilnya.

Apa yang menginspirasi Anda untuk memulai kegiatan pagi hari? Apa yang mendorong Anda?

Saya ingin memaknai hidup ini untuk menjadi orang yang bermanfaat buat banyak pihak.

 

Apa yang membuat Anda berada di jalur anda sekarang?

Hidup itu mengalir, semua yang saya jalankan, seperti sudah menjadi ‘garis tangan’ saya,  tidak penah saya rencanakan sebelumnya akan berada di jalur ini.  Dalam Bahasa Jawa ada pepatah ‘urip sakdermo nglakoni’, hidup itu sekedar menjalani.

 

Saran apa yang Anda miliki agar perempuan Indonesia bisa seperti Anda?

Konsistensi dan menjaga endurance, tidak boleh putus asa.  ‘I am a woman and I can wait as long as I get what I want’, jadi perempuan harus sabar. Sehingga apa yang kita inginkan akan menjadi kenyataan.  Ini saya pakai terus kalau saya ingin melistriki sebuah desa atau ingin membantu masyarakat mendapatkan fasilitas air bersih atau membangun sekolah sementara saya tidak punya uang.  Saya akan berusaha mencari jalan secara istiqomah atau konsisten, sebab saya yakin banyak orang baik disana yang ingin membantu, hanya saja mereka belum ketemu saya.

 

Apa kutipan/quote favorit anda?

Hidup itu hanya sekali, hidulah yang berarti, quote favorit saya

 

Menurut anda, apa isu terbesar pembangunan Indonesia saat ini dan bagaimana mengatasinya?

Kadang saya berfikir, kemiskinan itu by design, sebab system yang dipakai untuk membangun rakyat itu sangat complicated, hal hal yang sebenarnya sederhana dan bisa cepat selesai menjadi lama karena birokrasi yang ruwet.

Orang jadi sulit berinovasi untuk mengentaskan kemiskinan karena birokrasi yang berbelit belit terus ada jebakan ‘prosedur’ yang membuat orang takut kena perkara

Namun saya kok yakin, kalau niatnya baik, pasti Tuhan memberi jalan, Alhamdulillah kita akan ketemu birokrat yang baik, yang paham bahwa inovsi ini untuk mempercepat proses menolong masyarakat.

Jadi kalau mau pembangunan di Indonesia ini lancar, harus ada trust dari pemerintah dan jejak para pelaku pembangunan harus bisa dievaluasi secara baik dan mendalam.  Sistem evaluasi tersebut harus independen dan dilakukan oleh orang orang yang punya integritas dan kapabilitas.

 

Bagaimana pandangan anda Indonesia 25 tahun kedepan?

Ke depan kita harus menciptakan dan menyiapkan generasi muda Indoensia yang memiliki ‘elan revolusioner’. Semangat untuk selalu membuat perubahan ke arah yang lebih baik.  Saya dan suami sedang menyiapkan itu bersama dengan Pemerintah propinsi Jawa Barat (Patriot Desa) dan juga dengan Kantor Kementrian PMK (Wirabangsa).  Saya punya optimism bahwa yang muda harus ditingkatkan kompetensinya, maka dalam pelatihan yang kami buat, ada 4 kompetensi yang harus ada di jiwa dan raga anak muda. kompetensi keteknisan, kompetensi kejuangan, kompetensi kerakyatan dan kompetensi keikhlasan.  Saya optimis dengan melatih mereka memiliki 4 kompetensi tersebut Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang besar dengan generasi mudanya 25 tahun yang akan datang.

 

Perubahan apa yang ingin Anda lihat agar kesetaraaan jender di Indonesia bisa lebih baik lagi?

Untuk gender issue, saya memandang harus ada afirmatif policy dan afirmatif action buat memajukan kaum perempuan. Inklusif development harus diberlakukan untuk perempuan, khususnya yang level grassroot,  kita harus banyak memberi ruang perempuan untuk meningkatkan kemampuannya,  Makanya dulu saya sempat membuat program bridging leadership for women and environment, namun tidak lama program tersebut berhenti sebab memerlukan dana, dan dukungan dana untuk kegiatan tersebut berkurang,

 

Jika Anda dapat menggunakan satu kata untuk menggambarkan perempuan di kawasan Asia Pasifik Timur, apakah itu?

Perempuan di kawasan Asia Pasific telah membuat kontribusi yang luar biasa untuk pembangunan keluarga dan bangsa.  Maka ada satu kata yang ingin saya gambarkan buat mereka, ‘Incredible’.

 

** Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini tidak selalu mewakili pandangan Kelompok Bank Dunia dan staff.



Api
Api