ARTIKEL

Penggunaan energi panas bumi Indonesia akan naik secara signifikan.

26 Juli 2011



PESAN UTAMA
  • Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar dunia tapi baru 4% yang dimanfaatkan
  • Panas bumi adalah satu-satunya energi terbarukan yang bisa menggantikan listrik dari sumber batu bara
  • Pendekatan Bank Dunia untuk mendukung perluasan panas bumi Indonesia: bantuan investasi untuk segera meningkatkan penggunaan energi panas bumi

Jakarta, 26 Juli, 2011 - Indonesia memiliki sumberdaya panas bumi terbesar di dunia, dengan hampir 40 persen sumberdaya global yang sudah diketahui. Diperkirakan Indonesia memiliki potensi listrik sebesar 27.000 Megawatt, hampir setara dengan total pasokan listrik nasional saat ini. Cepatnya pertumbuhan ekonomi membuat kebutuhan listrik naik pesat, sehingga meningkatkan penggunaan panas bumi menjadi hal yang penting. Karena itu, pemerintah Indonesia menjadikan pengembangan energi panas bumi sebagai prioritas.

Proyek listrik 10.000 MW percepat pembangkit listrik baru
Sektor energi Indonesia masih mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan listrik akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat. Sebagai akibatnya, pemadaman sering terjadi yang berdampak buruk bagi ekonomi dan konsumen.

Melihat kebutuhan listrk harus cepat dipenuhi, pada tahun 2006 pemerintah Indonesia mulai menjalankan Proyek Listrik 10.000 Megawatt. Sejumlah pembangkit listrik baru dibangun di berbagai wilayah menggunakan batu bara yang murah dan banyak tersedia. Pembangkit ini menggantikan pembangkit listrik bertenaga minyak bumi atau solar sehingga meningkatkan jumlah listrik dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun, proyek listrik 10.000MW membawa masalah baru. Pembangkit batu bara memperparah kondisi lingkungan hidup lokal dan global, juga semakin membuat Indonesia tergantung pada bahan bakar fosil. Saat ini lebih dari 80 persen listrik bersumber dari bahan bakar fosil.

Agar lebih ramah lingkungan, pemerintah meluncurkan proyek listrik 10.000 MW kedua pada tahun 2008 yang didominasi energi terbarukan – 4.000 MW akan berasal dari panas bumi. Diharapkan proyek ini akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan Indonesia secara signifikan. Proyek ini juga akan meningkatkan penggunaan panas bumi global, yang saat ini berjumlah 10.000 MW, naik sebanyak 40 persen.

Panas bumi pilihan terbaik sebagai pengganti batu bara
Saat ini panas bumi merupakan satu-satunya teknologi yang mampu menggantikan batu bara untuk menghasilkan listrik. Manfaat energi panas bumi adalah:

  • tidak seperti energi terbarukan lainnya, panas bumi selalu tersedia sehingga cocok sebagai pengganti batu bara
  • sumberdaya panas bumi tersedia di wilayah banyak penduduk dengan kebutuhan listrik yang tinggi dan terus tumbuh
  • akan meningkatkan ketahanan energi karena panas bumi merupakan energi yang tersedia secara lokal dan tidak bisa diekspor
  • tidak terpengaruh fluktuasi harga bahan bakar fosil.

Tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia
Meski ada usaha untuk meningkatkan, pasokan listrik hasil panas bumi di Indonesia hanya mencapai 1.189 Megawatt. Belum lama ini pemerintah melakukan upaya untuk meningkatkan penggunaannya. Ada beberapa hambatan yang harus ditangani:

  • kurangnya investasi untuk mendukung mencapai target peningkatan panasa bumi
  • keterbatasan kebijakan dan regulasi untuk mendukung Undang-undang Panas Bumi
  • kurangnya insentif dan mekanisme harga yang sesuai dengan manfaat bagi lingkungan hidup untuk melakukan investasi terutama dengan risiko lebih tinggi di wilayah panas bumi yang belum dieksplorasi
  • terbatasnya kemampuan institusional untuk merencanakan pengembangan energi panas bumi dan melibatkan para pengembang
  • lemahnya kemampuan lokal dalam bidang pengkajian sumberdaya, pembuatan peralatan, konstruksi, serta mengjalankan dan merawat fasilitas pembangkit panas bumi.

Bank Dunia dukung perluasan energi panas bumi Indonesia
Meski banyak tantangan, panas bumi tetap menjadi prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik serta menjadi bagian penting strategi pertumbuhan rendah karbon. Bank Duni mendukung Indonesia mencapai sasarannya melalui strategi yang terbagi dalam dua cara.

Pertama, Bank Dunia membantu pemerintah Indonesia melakukan reformasi untuk meningkatkan investasi di sektor energi panas bumi. Proyek Geothermal Power Generation Development yang didanai hibah dari Global Environment Facility mendukung Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral melakukan perbaikan kebijakan dan regulasi. Pada saat yang sama, Bank Dunia juga membantu menstimulasi investasi dengan memberi dukungan langsung bagi pengembang public dan swasta. Ini termasuk investasi Geothermal Clean Energy Investment Project yang baru disetujui untuk mendukung Pertamina Geothermal Energy (PGE). “Proyek penting ini merupakan proyek pertama di kawasan Asia Timur yang didanai mekanisme Clean Technology Fund,” kata Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia.

PGE akan menjalankan program investasi yang secara global belum pernah dilakukan, dengan berencana mengembangkan lebih dari 1.000 Megawatt listrik panas bumi pada tahun 2015 – ini akan meningkatkan listrik panas bumi global sebesar 10 persen.

Kami sangat menghargai dukungan Bank Dunia pada PGE,” kata Abadi Poernomo, Presiden Direktur PGE. “Dukungan ini akan membantu PT PGE menjadi perusahaan panas bumi berskala internasional.”

Proyek ini akan didanai pinjaman sebesar US$300 juta dari anak usaha Bank Dunia untuk negara-negara berpenghasilan menengah, serta dari Clean Technology Fund yang merupakan pinjaman lunak karena proyek ini membawa dampak positif pada perubahan iklim. “Karena didanai pinjaman lunak, proyek ini menjadi memungkinkan secara finansial. Pendanaan ini juga meringankan beban konsumen dan anggaran pemerintah,” kata Migara Jayawardena, Spesialis Infrastruktur Senior Bank Dunia dan pemimpin tim proyek.


Api
Api

Welcome