Skip to Main Navigation
SIARAN PERS 15 Mei 2018

Masyarakat Indonesia Bisa Menjadi Lebih Sehat dengan Kemitraan Publik dan Swasta yang Lebih Kuat

Jakarta, 15 Mei 2018 – Kolaborasi yang lebih efektif antara sektor swasta dan pemerintah dapat membantu pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk lebih banyak orang Indonesia. Hal ini disampaikan oleh pejabat tinggi pemerintah dan organisasi multilateral saat pertemuan tingkat tinggi dalam kemitraan publik dan swasta mendukung sektor kesehatan. Acara ini dilaksanakan bersama oleh Grup Bank Dunia dan United States Chamber of Commerce’s Global Initiative on Health and the Economy dan diikuti oleh beberapa Menteri dan pejabat tinggi dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Walaupun Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan terkait indikator kesehatan dalam sepuluh tahun terakhir - angka harapan hidup telah meningkat menjadi 69 tahun di 2014, dari 49 tahun pada 1960 -  rendahnya pembelanjaan untuk sektor kesehatan telah berdampak pada akses yang tidak sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Dalam pidato pembukaannya, Untung Suseno Sutarjo, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan menyatakan, “Tantangan yang ada di Indonesia termasuk beban ganda menghadapi penyakit yaitu penyakit tidak menular yang bertambah dan penyakit menular yang terus ada. Untuk mengatasi situasi ini, keikutsertaan dan dukungan dari semua pihak, termasuk sektor swasta diterima dengan baik.”

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, “Untuk menjamin bahwa pembelanjaan yang lebih tinggi akan menghasilkan dampak yang lebih baik, perbaikan yang berarti diperlukan pada semua tingkat. Sektor swasta dapat mendukung upaya pemerintah dengan menggunakan berbagai cara seperti melaksanakan kegiatan dengan biaya operasional dan proyek yang lebih rendah, namun tetap menggunakan tenaga ahli dan teknologi terkini untuk menjaga mutu pelayanan.”

Walaupun penambahan pada pengumpulan pendapatan dan pembelanjaan yang lebih efisien untuk sektor prioritas telah dilakukan, kendala fiskal tetap ada. Kemitraan publik dan swasta dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi pendanaan dari sektor swasta, meningkatkan akses, memperbaiki mutu pelayanan, memperkenalkan efisiensi pada pelayanan kesehatan, inovasi, dan teknologi, yang akhirnya berakibat pada peningkatan terkait kesehatan.

“Lebih banyak keterlibatan dari sektor swasta melalui kemitraan publik dan swasta akan membantu penyelesaian proyek yang tepat waktu dan dalam estimasi dana. Partisipasi sektor swasta juga mengembangkan kesempatan untuk inovasi dan teknologi, dan akan menghasilkan sektor kesehatan yang lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia, namun tetap dengan mutu yang tinggi,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Indonesia memiliki salah satu angka tertinggi untuk program asuransi kesehatan sosial pembayar tunggal

di dunia, dan angka cakupan telah meningkat dari 27 persen pada 2004 hingga sekitar 76 persen hari ini.

Dengan menyediakan kesempatan untuk pertukaran informasi dalam inovasi, pendanaan, dan pelayanan kesehatan di antara berbagai pemangku kepentingan, konferensi ini mendukung kolaborasi antar berbagai kementerian dan lembaga lainnya dalam memformulasikan regulasi sektor kesehatan yang efektif untuk dapat mendesain dan mengelola kemitraan dengan lebih baik.

Tiga elemen yang harus dibahas saat membicarakan jaminan kesehatan universal, menurut Bank Dunia adalah pendanaan, tata kelola, dan akses menyeluruh untuk kesehatan untuk pelayanan yang bermutu. “Kemitraan sektor publik dan swasta bukanlah jawaban satu-satunya untuk mengatasi setiap masalah sektor ini. Namun hal ini bisa menjadi alat yang penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperluas akses pelayanan kesehatan sehingga semua masyarakat Indonesia mengambil manfaat dari pelayanan kesehatan yang lebih baik,” kata Rodrigo A. Chaves, World Bank Country Director untuk Indonesia.

Dalam acara ini, Head of the Chamber’s Global Initiative on Health and the Economy juga membahas kesempatan kolaborasi yang lebih besar dengan anggotanya.”Sektor swasta ingin sekali menawarkan pembelajaran dan perspektif dari praktik terbaik global terkait kebijakan dan pendanaan sektor kesehatan. Kami siap dalam melengkapi sumberdaya dan kepemimpinan Pemerintah Indonesia untuk pendukung tujuan kesehatan dengan akses pada teknologi, informasi, tenaga ahli berbagai penyakit, dan kreatifitas dalam bidang operasional,” kata Catherine Mellor, Executive Director for the Global Initiative on Health and the Economy at the U.S. Chamber of Commerce.

Saat panel diskusi, pembicara dari pemerintah maupun lembaga swasta mendiskusikan berbagai tantangan dalam sektor kesehatan dan inisiatif terbaru. Mereka juga mendiskusikan pembelajaran dan cerita sukses terkait kemitraan publik dan swasta di sektor lainnya.


Kontak

Lestari Boediono
+62-21-5299-3156
lboediono@worldbank.org
Api
Api