Skip to Main Navigation
Statement 10 Oktober 2018

Pernyataan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva terkait Sulawesi and Lombok

Nusa Dua, Bali, Indonesia, 10 Oktober 2018 -- Pada hari Rabu 10 Oktober 2018, Kristalina Georgieva, CEO Bank Dunia, bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. H. Muhammad Jusuf Kalla untuk menawarkan dukungan Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia, jika diperlukan. Dukungan ini untuk melengkapi upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah-daerah yang terkena bencana Sulawesi dan Lombok. Setelah pertemuan Ms. Georgieva membuat pernyataan sebagai berikut.

“Saya senang telah bertemu dengan Yang Mulia Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini, dan saya berterima kasih kepada beliau atas keramahan pemerintah dan warga Indonesia, juga atas sambutan hangat mereka dalam menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Dunia. Kami menyambut baik respon Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang cepat dan tepat terhadap tsunami yang menimpa Sulawesi, juga serangkaian gempa bumi yang melanda Lombok mulai Agustus ini.

“Atas nama Grup Bank Dunia, saya ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada Anda dan masyarakat Indonesia atas kerugian besar yang di derita akibat bencana di Lombok dan Sulawesi tersebut. Duka kami untuk para korban, pengungsi, dan keluarga serta semua orang-orang yang dicintai yang terkena dampak bencana.”

Pada pertemuan kami hari ini, saya menegaskan kembali kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa Bank Dunia mendukung Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama dengan dengan seluruh komunitas multilateral dan internasional menghadapi tragedi ini. Indonesia adalah negara yang tangguh dengan pengalaman dan keahlian mendalam mengelola kesiapan, pembiayaan, dan respon bencana alam. Kami bangga atas kemitraan jangka panjang dengan Indonesia di bidang ini. Kami siap untuk memperluas dukungan kami dengan segera meningkatkan kegiatan kami untuk membangun ketahanan dan memastikan Indonesia mempertahankan trayektori ekonomi positifnya.

“Saya senang untuk menawarkan paket dukungan cepat tanggap kepada Pemerintah, jika diperlukan. Dukungan ini tersedia jika diminta Pemerintah.”

“Saat ini, sebagari negara terpadat keempat di dunia, dan sekarang menjadi negara berpenghasilan menengah, Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat dan membuat kemajuan signifikan melalui upaya penanggulangan kemiskinan. Kami mengucapkan selamat kepada Pemerintah atas pencapaian dalam pertumbuhan dan perkembangannya, dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa Indonesia melanjutkan laju peningkatan ekonominya.”

Paket yang kami usulkan terdiri dari:

  • Penambahan segera terkait perlindungan sosial yang ada, dalam membantu mereka yang paling terkena dampak langsung bencana di Sulawesi.
  • Dana darurat mandiri baru untuk membangun kembali fasilitas public yang penting dan aset infrastruktur, termasuk rumah sakit, sekolah, jembatan, jalan kampung, jalan raya, infrastruktur penyedia air bersih, dan memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini.
  • Pendanaan terkait rekonstruksi dan rehabilitasi permukiman dan infrastruktur serta layanan di tingkat lingkungan.
  • Program bantuan teknis untuk mendukung dan memandu seluruh paket.

 

Tentang kemitraan Bank Dunia dengan Indonesia

Kemitraan yang erat dan produktif Bank Dunia dengan Indonesia dimulai sejak tahun 1954. Selama tiga tahun terakhir, kami telah berkomitmen pada 18 proyek yang mencakup bantuan sosial, layanan kesehatan primer, dan nutrisi serta pengembangan anak usia dini. Kemitraan kami difokuskan untuk mendukung pengembangan modal manusia Indonesia dan implementasi target pemerintah dalam Strategi Nasional Pencegahan Stunting.

Setelah tsunami pada 2004, Bank Dunia bersama dengan beberapa mitra global, berkontribusi pada upaya pemulihan dan rekonstruksi di Indonesia dengan membentuk Multi Donor Fund for Aceh and  Nias. Organisasi ini mengelola dana sekitar $655 juta untuk membangun kembali 20.000 rumah tahan gempa, 3.850 km jalan, 1.600 km saluran irigasi, 677 sekolah, 500 ruang pusat kota, 72 klinik, 8.000 sumur dan sumber air bersih, serta lebih dari 1.200 unit sanitasi, dan masih banyak lagi.

Bani Dunia telah menyelesaikan asesmen awal tentang dampak kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah terhadap ekonomi secara langsung. Hal ini merupakan input pertama terkait dukungan terhadap perencanaan Pemerintah Indonesia dalam rekonstruksi dan pemulihan. Hal ini didasarkan pada metodologi pemodelan kerugian terbuka yang dikembangkan oleh tim D-RAS (Disaster Risk and Resilience Analytics and Solutions) Bank Dunia, yang digunakan bersama dengan analisis satelit dan gambar lainnya yang dikumpulkan dari darat. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengembangkan perkiraan awal yang dapat menginformasikan proses perencanaan rekonstruksi dengan melihat distribusi kerusakan di seluruh sektor utama untuk membedakan tingkat dampak  secara geografis. Dampak sektoral selanjutnya dapat disempurnakan dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari darat.

Tentang Bank Dunia dan Pemulihan Risiko Bencana serta Kesiapsiagaan

Bencana akan membawa dampak paling besar bagi masyarakat yang paling miskin dan paling rentan. Selama satu dekade terakhir, Bank Dunia telah menjadi pemimpin global dalam manajemen risiko bencana, mendukung negara-negara mitra untuk menghitung dampak terhadap bahaya dan mengatasi risiko bencana.

Mengarusutamakan manajemen risiko bencana ke dalam perencanaan pembangunan dapat mebalikkan tren meningkatnya dampak bencana saat ini. Selain itu, ketika negara-negara membangun kembali dengan lebih kuat, lebih cepat, dan lebih inklusif setelah bencana, mereka dapat mengurangi dampak pada penghidupan dan kesejahteraan masyarakat sebesar 31%. Hal ini berpotensi mengurangi kerugian rata-rata secara global.

Jika negara bertindak tegas, maka hal tersebut dapat menyelamatkan jiwa dan asset. Namun, banyak negara berkembang mengalami kekurangan alat, keahlian, dan instrumen untuk faktor potensi dampak bencana dalam keputusan investasi mereka.

 


Kontak

Di Bali:
Edgar Buckley
+1 (202) 855-1786
ebuckley@worldbank.org
Lestari Boediono
+62 8111 898 154
lboediono@worldbank.org
Untuk permintaan terkait penyiaran:
Huma Imtiaz
+1 (202) 290-4864
himtiaz@worldbankgroup.org
Api
Api