“PNPM telah berhasil merubah paradigm upaya-upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ucap Joachim von Amsberg, the World Bank’s Country Director for Indonesia. “Lebih dari 20 negara telah melakukan studi banding and untuk menerapkan program ini di Negara mereka masing-masing. Banyak studi menunjukkan bahwa PNPM membuahkan hasil yang lebih tinggi, transparansi yang lebih baik, dan juga lebih berkelanjutan dibandingkan dengan pendekatan top-down tradisional dengan menginventasi dalam pembangunan infrastruktur berskala kecil dan proyek-proyek lokal.”
Bantuan pinjaman ini akan disalurkan melalui PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan yang merupakan bagian dari bendera besar PNPM Mandiri. Melaui PNPM Mandiri Perdesaan – USD 785 juta akan diperuntukkan dalam membantu masyarakat meningkatkan tata kelola pemerintahan dan infrastruktur tersier seperti air bersih dan sistem drainase, juga pendidikan dasar. Sama halnya untuk PNPM Mandiri Perkotaan, bantuan pinjaman sebesar USD 149.9 juta akan dipergunakan untuk memperkuat struktur tata kelola pemerintahan daerah, dan juga untuk membiayai proyek-proyek yang membantu untuk meningkatkan akses untuk air bersih; mencegah banjir; dan memperbaiki akses atas pelayanan publik dan perumahan.
“Pembiayaan baru ini akan membantu Pemerintah Indonesia membangun infrastruktur tersier, seperti jalan untuk akses ke pasar, pusat kesehatan, sistem air bersih, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh masyarakat,” menurut Victor Bottini, Senior Social Development Specialist, World Bank, Indonesia. “Bank Dunia dengat senang hati menyediakan pembiayaan untuk sebagian dari satu miliar dollar yang akan diberikan langsung ke kecamatan-kecamatan di Indonesia unutk tahun 2010 untuk mendukung investasi yang diputuskan dan dikelola oleh masyarakat sendiri.”
Salah satu hasil fisik yang paling signifikan dari PNPM Mandiri dapat dilihat di pembangunan infrastruktur desa. Semenjak berevolusi dari PPK dan UPP dua belas tahun yang lalu, PNPM Mandiri Perdesaan dan Perkotaan telah membantu membangun atau memperbaiki lebih dari 55,000 kilometer jalan, 86,000 unit perumahan, 11,600 skema air bersih, 13,300 skema irigasi, 19,600 puskesmas dan 9,700 sekolah.
PNPM Mandiri juga memberikan dampak yang besar dalam memperbaiki hasil pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan. Program ini juga memiliki strategi jender yang terfokus pada pemberdayaan ekonomi melalui pengadaan lapangan pekerjaan dan pengadaan penghasilan, serta pemberdayaan politik melalui pengambilan keputusan di tingkat masyarakat. Hasil audit, studi, dan kajian mendalam menunjukkan bahwa program ini telah sukses dalam membangun kendali fidusier yang secara aktif melibatkan pengawasan masyarakat, sehingga membantu untuk mengurangi kerugian dan para penerima keuntungan merasa labih puas dengan hasil pembangunan.
PNPM Support Facility
Bank Dunia di Indonesia mengelola fasilitas bantuan multi donor yang menyediakan bantuan teknis dan pengawasan strategis bagi program pengentasan kemiskinan yang utama ini, PNPM Mandiri, dengan tujuan untuk menjadikan program ini menjadi suatu operasi yang berkelanjutan.
Fasilitas ini mengumpulkan hibah yang diberikan oleh pemerintah Australia, Denmark, Belanda, dan Inggris untuk membantu pemerintah Indonesia mencapai target menyediakan Bantuan Langsung Masyarakat di 70,000 desa di Indonesia melalui skema PNPM Mandiri, dengan jumlah dana satu miliar dollar setahun.”
Dana hibah yang disediakan melalui PNPM Support Facility sebagian besar digunakan untuk membangun kapasitas Indonesia untuk pengurangan kemiskinan berskala besar. Program peningkatan kapasitas yang didukung oleh Fasilitas ini melibatkan berbagai pihak dari Indonesia, termasuk pemerintah pusat dan daerah, universitas dan pusat penelitiAN, LSM dan inisiatif akar rumput. Program dari fasilitas untuk energi yang terbarukan membantu PNPM Mandiri menjadi lebih berkelanjutan dari segi lingkungan hidup, dan Fasilitas ini juga menaruh penekanan khusus atas cara-cara inovatif untuk memastikan PNPM Mandiri menjangkau kelompok-kelompok yang berkekurangan di Indonesia.
PNPM Support Facility diresmikan pada tanggal 12 Desember 2007 di Bali oleh Presiden Bambang Yudhoyono dan Presiden Bank Dunia Robert B. Zoellick.
