Wakatobi, Indonesia, 8 Januari 2015 – Dulu Sudirman bekerja sebagai nelayan di Wakatobi, Sulawesi. Penghasilannya tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga, hingga ia harus mencari pekerjaan tambahan. Kini Sudirman memiliki usaha kecil yang menyewakan peralatan menyelam dan menjadi pemandu wisata bahari. Hidup Sudirman dan keluarganya kini jauh lebih sejahtera.
“Dulu ada kalanya kita tidak tahu apa bisa makan atau tidak. Sekarang bisa bayar sekolah anak dan kebutuhan lain juga,” ujarnya bangga.
Hidup Sudirman berubah berkat kondisi terumbu karang Wakatobi yang membaik dengan dukungan Coremap, sebuah program Bank Dunia yang bertujuan merehabilitasi terumbu karang sambil meningkatkan matapencaharian masyarakat setempat.
Cakupan terumbu karang meningkat
Coremap beraktivitas di 358 desa pesisir di berbagai wilayah Indonesia yang mata pencaharian masyarakatnya sangat bergantung pada penangkapan ikan berskala kecil di sekitar terumbu karang. Seperti Sudirman, banyak penduduk yang mengatakan bahwa pemasukan dari menangkap ikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu,dulu banyak yang menangkap ikan dengan cara yang salah. Tapi sekarang tidak lagi.
“Dulu di sini banyak nelayan yang pakai bom,” kata Hendriawan, seorang nelayan Wakatobi. “Tapi sekarang mereka sudah behenti karena sadar tentang bahaya merusak terumbu karang.”
Coremap telah membantu memperbaiki cakupan terumbu karang dengan menetapkan zona penangkapan ikan dan zona terlarang, memberdayakan nelayan untuk memantau terumbu karang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai tindakan edukasi termasuk pendidikan formal di sekolah.