WASHINGTON, 16 Agustus 2016— Bank Dunia/Komite Pembangunan IMF hari ini mengumumkan bahwa yang Terhormat Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, telah terpilih sebagai Ketua baru Bank Dunia/Komite Pembangunan IMF. Dia menggantikan Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan Indonesia, efektif pada tanggal 16 Agustus 2016.
Menteri Indrawati memiliki catatan layanan dan prestasi yang sangat baik di tanah airnya dan di panggung global. Sebelum bergabung kembali dengan Republik Indonesia sebagai Menteri Keuangan, dalam peran sebelumnya Ibu Indrawati menjabat sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer di Bank Dunia dari tahun 2005 sampai 2010, di mana dia bertanggung jawab untuk operasi di seluruh dunia. Dia bekerja sama dengan negara-negara klien dan negara-negara anggota untuk menempatkan strategi operasional yang sesuai untuk mengatasi tantangan pembangunan baru dan gigih dalam mendukung tujuan Bank Dunia untuk mengakhiri kemiskinan dan mempromosikan kemakmuran bersama. Dia juga bertanggung jawab untuk arah dan kebijakan kerangka kerja strategis dari Dana Bank untuk yang Termiskin, IDA, salah satu sumber bantuan terbesar bantuan 77 negara termiskin di dunia. Dia juga memimpin Dewan Penasehat Kelompok Bank Dunia tentang Gender dan Pembangunan, yang menyatukan para pemimpin global dan ahli tentang isu-isu gender, termasuk dari sektor swasta.
Dari tahun 2008 sampai 2010, ia juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia. posisi sebelumnya termasuk Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional, staf pengajar di Universitas Indonesia dan visiting professor di Andrew Young School of Public Policy Georgia State University.
Menteri Indrawati meraih gelar doktor di bidang ekonomi dari University of Illinois.
Komite Pembangunan dengan 25 anggota – sebagian besar adalah menteri-menteri Keuangan atau Pembangunan - mewakili keanggotaan 189 negara Bank Dunia dan IMF. Mandat Komite adalah untuk menyarankan Dewan Gubernur Bank dan Dana pada isu-isu pembangunan yang sangat penting.
