ARTIKEL

Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia: Meningkatkan Kesiagaan, Memastikan Ketahanan (Laporan)

14 Desember 2011


December 14, 2011

  • Pasar Internasional tetap bergejolak, namun ekonomi Indonesia masih berada pada posisi relatif baik dalam menghadapi goncangan eksternal di masa depan dan langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi krisis seperti peningkatan fleksibilitas dari tanggapan fiskal dan pembuatan kerangka stabilisasi obligasi.
  • Ekonomi riil Indonesia terus menunjukkan kinerja yang kuat pada kuartal ketiga, dengan PDB riil meningkat sebesar 6,5 persen tahun-ke-tahun selama tiga kuartal berturut-turut. Pertumbuhan konsumsi swasta masih bertahan kuat seperti juga pertumbuhan ekspor riil, walaupun sedikit lebih rendah pada kuartal kedua. Di sisi produksi, industri pengolahan masih terus menunjukkan prestasi yang baik. Pertumbuhan PDB terakhir juga diiringi dengan penciptaan lapangan kerja yang pesat, dengan lapangan pekerjaan non-pertanian meningkat hingga 5,4 persen di tahun berjalan hingga bulan Agustus 2011, walaupun lapangan kerja di bidang pertanian telah menurun. Ekonomi riil Indonesia masih tetap menunjukkan tanda-tanda terkena dampak melemahnya lingkungan eksternal.
  • Dengan melemahnya prospek pertumbuhan global dan berlanjutnya ketidakpastian perekonomian dunia, maka okperkiraan pertumbuhan dasar (baseline) Bank Dunia untuk tahun 2012 bagi perekonomian Indonesia telah diturunkan menjadi 6,2 persen, sedikit lebih rendah dari 6,3 persen yang diproyeksikan pada Triwulanan edisi Oktober 2011. Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2011 tetap tidak berubah pada 6,4 persen.
  • Namun, ada beberapa skenario lain dengan risiko penurunan yang lebih buruk, seperti terhentinya pasar keuangan internasional atau bahkan penurunan yang lebih buruk dan berkelanjutan yang membayangi ekonomi-ekonomi berkembang (emerging). Terhentinya pasar keuangan internasional dapat memicu goncangan eksternal yang lebih buruk terhadapa aliran portofolio Indonesia, dan harga-harga dan permintaan terhadap komoditas.
  • Aliran masuk penanaman modal asing (PMA) atau FDI pada kuartal terakhir tetap bertahan kuat, dan jauh diatas rata-rata aliran masuk PMA selama dua tahun terakhir.
  • Upaya-upaya untuk mendukung pertumbuhan selanjutnya dari sektor industri pengolahan dan jasa yang berkaitan dapat berperan penting dalam mendukung penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, yaitu pekerjaan dengan produktivitas dan upah yang lebih tinggi, yang dapat membantu menyerap sekitar dua juta penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja setiap tahun.
  • Akses ke peraturan keuangan, infrastruktur dan tenaga kerja merupakan hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan-perusahaan di sektor industri pengolahan.
  • Ada beberapa alasan untuk tetap optimis terhadap sektor industri pengolahan di Indonesia, seperti pesatnya pertumbuhan pasar domestik dan rendahnya ongkos tenaga kerja dibandingkan dengan negara – negara lain di kawasan ini, yang terlihat pada kenaikan investasi yang signifikan, baik di sektor domestik maupun asing di Indonesia

Api
Api

Welcome