ARTIKEL

Terus Membangun dari Kesuksesan: Secara Efektif Menanggapi Beragam Bencana

15 November 2011


November 15, 2011

  • Java Reconstruction Fund (JRF) terus memberikan kontribusi besar terhadap pemulihan akibat gempa dan tsunami tahun 2006. Proyek-proyek JRF menunjukkan hasil yang signifikan melalui pencapain target perumahan, infrastruktur dan mata pencaharian.
  • Tahun ini dua proyek mata pencaharian yang dilaksanakan oleh International Organization for Migration (IOM) dan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) ditutup dengan hasil yang mengesankan. Lebih dari 15.000 usaha mikro, kecil dan menengah di 42 desa di DIY dan Jawa Tengah telah berhasil terbantu.
  • Program dengan nilai hibah sebasar US$17,2 juta ini bukan hanya berhasil membangun kembali dan meningkatkan usaha yang terkena dampak gempa 2006, tapi juga memberikan kontribusi terhadap penguatan posisi ekonomi perempuan, karena lebih dari 50 persen penerima manfaat adalah perempuan.
  • Sedangkan proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak) yang mendapatkan alokasi hibah sebesar US$75,12 juta, telah berhasil memenuhi kebutuhan hunian tetap dengan membangun lebih Lebih dari 15.000 rumah inti tahan gempa. Tingkat hunian untuk rumah-rumah ini mencapai 99 persen.
  • Rekompak juga telah berhasil mencapi target pembuatan 265 Rencana Pembangunan Permukiman (RPP) di tingkat desa. Proses ini mendorong keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat dalam merekonstruksi rumah dan infrastruktur desanya masing-masing. Termasuk dalam kegiatan ini adalah peningkatan kesiapsiagaan bencana. Proses ini kemudian di replikasi oleh pemerintah daerah dengan menggunakan daya mereka sendiri. Melalui proses RPP, Rekompak juga telah berhasil membangun ratusan infrastruktur masyarakat, seperti jembatan, jalan, serta saluran irigasi dan drainasi.
  • Kelima proyek dalam portofolio JRF berada dalam tahap akhir pada saat terjadinya letusan Gunung Merapi di akhir Oktober 2010. Berdasarkan keputusan Komite Pengarah (Steering Committee atau badan pengambil keputsan JRF), operasi JRF yang semula berakhir pada Desember 2011 diperpanjang ke Desember 2012.
  • Diputuskan juga bahwa JRF akan mengalokasikan sisa dana hibah yang tersedia sebesar US$3,5 juta ke proyek Rekompak untuk menangani kebutuhan perumahan dan infrastruktur yang timbul akibat bencana Merapi. Jumlah ini merupakan dukungan rekonstruksi pertama yang diperoleh oleh Pemerintah Indonesia dari pihak luar.
  • Dana hibah tambahan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan RPP di 88 desa, yang mana 43 dari desa tersebut belum pernah memperoleh bantuan dari Rekompak. Diharapkan pada Juni 2012, telah dapat menyelesaikan 250 hunian tetap tahan gempa.

Tentang JRF

JRF dipimpin oleh Pemerintah Indonesia melalui Bappenas, untuk mendukung upaya-upaya pemulihan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat pascabencana gempa bumi dan tsunami tahun 2006 silam. Upaya ini kemudian diperluas untuk juga mencakup dukungan terhadap upaya rekonstruksi pasca meletusnya Gunung Merapi tahun 2010. Secara keseluruhan dana hibah yang berasal dari 7 donor yang dikumpulkan melalui JRF mencapai 94,1 juta AS$. Bank Dunia berperan sebagai Wali, sementara ketujuh donor terdiri dari Uni Eropa, Belanda, Inggris, Bank Pembangunan Asia (ADB), Kanada, Denmark, dan Finlandia.



Api
Api

Welcome