Skip to Main Navigation
SIARAN PERS 11 Oktober 2018

Kebijakan Publik dan Investasi yang Kuat oleh Indonesia bagi Penduduknya menjadi Kunci Pertumbuhan dan Produktivitas

Penelitian baru Bank Dunia mengangkat pentingnya investasi modal manusia untuk meningkatkan produktivitas ekonomi

BALI, Indonesia, 11 Oktober 2018 — Kebijakan publik yang kuat dari pemerintah Indonesia untuk berinvestasi pada penduduknya dan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak yang akan mengubah bangsa dan memastikan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, sebagaimana ditegaskan temuan penelitian Bank Dunia baru yang dirilis hari ini.

Indeks Modal Manusia yang dirilis pada Pertemuan Tahunan WB-IMF di Bali mengukur jumlah modal manusia yang diharapkan dapat dimiliki seorang anak yang lahir hari ini ketika ia mencapai usia 18 tahun, dengan mempertimbangkan kualitas dan cakupan kesehatan dan pendidikan di negara ia tinggal.

Indonesia mendapat skor 0,53 dan peringkat 87 dari 157 negara yang termasuk dalam Indeks. Indonesia memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada rata-rata negara berpenghasilan menengah ke bawah (skor rata-rata 0,48), tetapi di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik (0,62). Skor tersebut mencerminkan bahwa meski Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir, masih ada defisit modal manusia akibat terakumulasinya kurangnya investasi selama beberapa dekade.

Pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas untuk membalik kesenjangan modal manusia yang sudah lama ada di negara ini, dan melaksanakan program investasi yang besar untuk meningkatkan kesehatan, nutrisi, dan capaian pendidikan. Seperti yang ditunjukkan melalui indeks tersebut, hal-hal ini akan menjadi dasar yang kuat untuk mengembangkan modal manusia dan tenaga kerja yang produktif.

Reformasi kebijakan penting juga sedang dilaksanakan. Pemerintah telah meluncurkan dan sedang mengimplementasikan program besar untuk mengurangi stunting, yang akan memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan peringkat modal manusia dan peringkat dalam Indeks. Strategi Nasional untuk Mempercepat Pencegahan Stunting senilai $14,6 miliar, diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Agustus 2017, akan memberi manfaat bagi 48 juta ibu hamil dan anak-anak di bawah usia 2 tahun dalam empat tahun ke depan. Investasi ini sudah meningkatkan akses keluarga Indonesia pada paket layanan berkualitas, mulai dari kesehatan dan gizi hingga pendidikan dan sanitasi, dan merupakan bagian dari gerakan nasional yang besar untuk mengurangi angka stunting Indonesia yang tinggi.

“Saya memuji kepemimpinan dan tindakan pemerintah yang kuat dalam agenda modal manusia dan untuk mengatasi tantangan ini dengan sangat serius,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Investasi pemerintah untuk modal manusia adalah kunci bagi pertumbuhan dan produktivitas Indonesia. Negara ini melakukan hal yang benar dengan menerapkan reformasi yang kuat dan ditargetkan untuk mengurangi stunting, meningkatkan cakupan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan, dan berinvestasi dalam meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya. Investasi yang dilakukan saat ini akan memberikan manfaat langsung, tetapi yang terpenting juga memiliki dampak panjang di masa depan dan memastikan bahwa anak-anak Indonesia saat ini akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat, makmur dan produktif.”

Skor Indonesia 0,53 berarti bahwa seorang anak yang lahir di Indonesia saat ini, ketika ia tumbuh produktivitasnya akan mencapai 53 persen dari apa yang bisa dicapai bila ia memiliki pendidikan yang lengkap dan kesehatan yang baik. Singapura, yang menduduki peringkat nomor satu di Indeks, memiliki skor 0,88. Mengingat sifat pekerjaan yang telah berubah dengan adanya teknologi dan kebutuhan akan pekerjaan yang semakin tinggi keterampilannya di masa depan, sangat penting bagi pemerintah untuk memiliki rencana jangka panjang dan komitmen untuk berinvestasi dalam modal manusia.

“Indonesia sedang menerapkan rencana aksi yang besar untuk memperkuat dan mempercepat investasinya dalam modal manusia. Investasi ini sangat penting untuk mengisi kesenjangan modal manusia dan memastikan bahwa penduduk Indonesia, sumberdaya negara yang paling penting, mencapai potensi penuh sehingga mereka dapat mengambil keuntungan dari banyaknya peluang di pasar tenaga kerja. Program pemerintah adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk terus berinvestasi pada penduduknya, dan sangat penting bahwa komitmen dan kepemimpinan ini berlanjut di tahun-tahun mendatang.” kata Camilla Holmemo, Pemimpin Program untuk Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Indeks Modal Manusia adalah bagian dari Proyek Modal Manusia Grup Bank Dunia, yang menyadari  modal manusia sebagai pendorong utama pertumbuhan inklusif. Indeks ini terdiri dari lima indikator: peluang bertahan hidup hingga usia 5 tahun, lamanya pendidikan sekolah yang diharapan, skor tes yang kualitas pembelajaran, harapan hidup hidup orang dewasa, dan proporsi anak-anak yang tidak mengalam stunting. Selain Indeks, Proyek Modal Manusia mencakup program untuk memperkuat penelitian dan pengukuran pada modal manusia, serta dukungan kepada negara-negara dalam upaya percepatan untuk mencapai hasil Modal Manusia yang lebih baik.

 


Kontak

In Washington
Marcela Sanchez-Bender
+1 (202) 473-5863
sanchezbender@worldbank.org
In Jakarta
Lestari Boediono
+62-21-5299-3156
lboediono@worldbank.org
Api
Api