Skip to Main Navigation
SIARAN PERS 30 Januari 2020

Memperluas Kelas Menengah Kunci bagi Kemajuan Indonesia di Masa Depan

JAKARTA, 30 Januari 2020 — Memperluas kelas menengah dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pemerataan kesejahteraan, menurut laporan Bank Dunia yang diluncurkan hari ini dengan judul Aspiring Indonesia - Expanding the Middle Class.

Selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada di bawah 10 persen. Selama periode ini, Indonesia juga mengalami pertumbuhan kelas menengahnya dari 7 persen menjadi 20 persen dari total penduduk, dengan 52 juta orang Indonesia saat ini termasuk dalam kelompok tersebut.

Tetapi tindakan untuk membantu mereka yang memiliki aspirasi menjadi kelas menengah masih diperlukan — 45 persen penduduk Indonesia, atau 115 juta orang — yang telah keluar dari kemiskinan tetapi belum mencapai tingkat ekonomi yang aman. Bagi kelompok tersebut, kemungkinan naik ke status ekonomi yang lebih tinggi sama besarnya dengan kemungkinan turun ke bawah. Sehingga, mengadopsi kebijakan yang tepat untuk memperluas pergerakan mereka ke atas adalah bagian penting dalam pembangunan Indonesia.

 

“Permintaan dari kelas menengah dapat mendorong pertumbuhan. Mereka adalah sumber dari hampir setengah total pengeluaran rumahtangga di Indonesia. Selain itu, mereka juga berinvestasi lebih banyak dalam sumber daya manusia. Dengan kebijakan yang tepat untuk memperluas kelas menengah dapat membuka potensi pembangunan Indonesia dan mendorong Indonesia menjadi negara  berpenghasilan tinggi,” kata Rolande Pryce, World Bank Acting Country Director untuk Indonesia.

Untuk mendukung jutaan orang yang memiliki aspirasi untuk menjadi bagian kelas menengah, Indonesia perlu menciptakan lebih banyak pekerjaan dengan upah yang lebih baik, didukung oleh sistem yang kuat untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan jaminan kesehatan universal. Hal ini akan memerlukan perbaikan lingkungan usaha dan investasi pada infrastruktur. Selain itu, yang juga akan diperlukan adalah perluasan akses jaminan sosial untuk perlindungan dari guncangan kesehatan dan ketenagakerjaan yang mengikis keuntungan ekonomi dan peluang mobilitas ke atas bagi jutaan orang yang ingin masuk dalam kelas menengah.

“Memperluas kelas menengah memerlukan berbagai reformasi untuk meningkatkan lingkungan usaha yang dapat menciptakan lapangan kerja juga investasi pada keterampilan yang diperlukan serta sistem perlindungan sosial untuk memberi dukungan bila ada guncangan,” kata Hassan Zaman, World Bank Regional Director for Equitable Growth, Finance and Institutions.

Penguatan kebijakan dan administrasi pajak untuk meningkatkan kepatuhan oleh mereka yang sudah menjadi bagian dari kelas menengah serta memperluas basis pajak untuk menambah penerimaan baru dari kelas menengah yang berkembang juga akan diperlukan untuk membiayai investasi tersebut.

Laporan ini mengangkat perlunya kontrak sosial baru yang mengikat negara dan warganya yang semakin makmur dalam pengaturan yang saling menguntungkan. Dengan menyediakan layanan umum bermutu tinggi, peluang semakin terbuka untuk penduduk naik ke status lebih tinggi dengan adanya pekerjaan  yang lebih baik, serta ketahanan ekonomi melalui jaminan sosial yang lebih kuat, negara akan memperoleh partisipasi warga melalui layanan umum yang diberikan. Dan dengan berkontribusi dengan membayar pajak, warga bisa membantu negara membiayai layanan-layanan tersebut.

 

Penelitian untuk laporan ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade.


Kontak

Lestari Boediono
+62-21-5299-3156
lboediono@worldbank.org
Api
Api