Kegiatan Bank Dunia di Indonesia sejalan dengan prioritas pembangunan nasional yang fokus pada lima bidang utama: Kemakmuran, Manusia, Infrastruktur, Planet, dan Digital.
Untuk bidang Kemakmuran, Bank Dunia membantu memperkuat sektor pariwisata Indonesia dengan memperbaiki infrastruktur, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta menarik investasi swasta sehingga tercipta lebih dari satu juta lapangan kerja. Bank Dunia juga mendukung Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana dan guncangan keuangan melalui proyek DRFI, serta meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah daerah melalui proyek SINERGIS.
Di bidang Manusia, program INEY membantu Indonesia menurunkan angka stunting dari 30,8% pada 2018 menjadi 19,8% pada 2024 lewat intervensi multisektor untuk meningkatkan kesehatan dan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Proyek HSS, investasi kesehatan terbesar Bank Dunia (bersama AIIB, IsDB, dan ADB), menyediakan peralatan penting, pelatihan, dan perawatan untuk fasilitas kesehatan—mulai dari laboratorium canggih hingga mesin USG pertama di banyak puskesmas di Papua dan Papua Barat. Proyek Digital ID membantu Indonesia membangun aplikasi identitas digital yang aman dan memodernisasi pencatatan sipil, sehingga jutaan penduduk lebih mudah mengakses layanan dan peluang.
Untuk Infrastruktur, pembangkit listrik tenaga air pumped storage pertama di Jawa dan Bali mendukung transisi energi dan upaya dekarbonisasi. Selain itu, proyek Elektrifikasi Berbiaya Rendah Berkelanjutan Indonesia (ISLE 1 dan ISLE 2) telah memberi manfaat listrik baru atau peningkatan listrik bagi lebih dari dua juta orang di daerah terpencil. Proyek ILASP meningkatkan tata ruang dan keamanan hak atas tanah, sedangkan proyek Mass Transit membantu memperkuat kelembagaan transportasi massal serta meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas perkotaan di Medan dan Bandung.
Pada bidang Planet, proyek ICARE mendukung sektor pertanian Indonesia melalui pengembangan rantai nilai yang berkelanjutan dan inklusif dengan pendekatan inovatif yang memberdayakan petani dan organisasi mereka. Lebih dari 13.000 petani di 13 komoditas pertanian telah merasakan manfaatnya. Proyek M4CR telah merehabilitasi 13.000 hektar mangrove, meningkatkan mata pencaharian warga lokal. Proyek SIMURP telah meningkatkan irigasi di lebih dari 270.000 hektar, menaikkan intensitas tanam hingga 216%. Bersama uji coba Pertanian Cerdas Iklim, semua ini sangat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu lebih dari 890.000 rumah tangga petani.
Melalui kajian seperti laporan Indonesia Economic Prospects, Bank Dunia memberi wawasan yang membantu pembuat kebijakan menghadapi berbagai tantangan pembangunan.