Skip to Main Navigation
Pidato & Transkrip 12 Oktober 2018

Kata Sambutan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim pada Konferensi Pers Pertemuan Tahunan 2018

­

Selamat Pagi,

Selamat datang di Pertemuan Tahunan IMF/Grup Bank Dunia 2018. Sungguh suatu kehormatan berada di sini.

Saya ingin memulai dengan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas komitmen mereka dalam menyelenggarakan pertemuan penting ini, setelah terjadinya tsunami dan gempa bumi yang mengerikan di Sulawesi. Saya dengan tulus ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih mereka yang telah tiada, dan kami juga mengetahui adanya kehilangan nyawa yang lebih besar dari kejadian semalam. Kami bekerja sama bahu-membahu dengan pemerintah, dan kami telah menawarkan dukungan langsung dan kuat kami, yang tersedia atas permintaan Pemerintah, jika diperlukan.

Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat dan membuat kemajuan signifikan dalam upayanya untuk mengakhiri kemiskinan yang ekstrem. PDB per kapita Indonesia telah meningkat dari 785 dolar pada tahun 2000 menjadi lebih dari 3.800 dolar pada tahun 2017. Dan tingkat kemiskinan di Indonesia telah berkurang hampir separuh - dari 19,1 persen pada tahun 2000 menjadi 9,8 persen hari ini. Kemajuan ini sungguh mengesankan, dan kami yakin negara ini dapat melanjutkan laju ekonomi ini di tengah tragedi yang terjadi baru-baru ini.

Dengan menyelenggarakan pertemuan ini, Indonesia sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, tangguh, dan bertekad. Dan pertemuan ini adalah bukti nyata bahwa komunitas internasional berdiri bersama rakyat Indonesia selama masa sulit ini.

Pertemuan Tahunan ini berfokus pada berbagai masalah penting yang dihadapi dalam ekonomi global. Tetapi, terlalu sering kita fokus pada berbagai masalah jangka pendek: Apa dampak dari kenaikan suku bunga, penurunan harga komoditas, atau pergeseran imbal hasil obligasi?

Kami fokuskan minggu ini pada dua masalah jangka panjang yang penting bagi negara mana pun - baik negara maju atau negara berkembang; kaya atau miskin.

Yang pertama adalah perubahan iklim.

 

Perubahan iklim merupakan ancaman eksistensial terhadap perkembangan global dan upaya untuk mengakhiri kemiskinan. Planet yang semakin memanas sudah berdampak pada negara yang paling miskin dan paling rentan.

Laporan baru dari IPCC menunjukkan bahwa batas untuk menjaga agar selalu hangat hingga 1,5 derajat C akan segera tidak berlaku.  Hal ini akan memengaruhi setiap makhluk hidup di planet ini - saat ini, dan lebih jauh lagi nantinya.

Waktu kita jauh lebih sedikit dari yang kita duga - dan jauh kurang mendesak daripada yang kita butuhkan.

Masalah kedua yang mengharuskan negara-negara untuk berpandangan jauh ke depan adalah modal manusia - pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang berakumulasi selama hidup mereka.

Kita tahu bahwa politisi di negara-negara kaya dan miskin sama-sama menghadapi perjuangan yang berat untuk mendanai perawatan kesehatan yang lebih baik, menyuntikkan lebih banyak dana ke sekolah-sekolah, dan melakukan investasi lain pada orang-orang yang hanya menghasilkan dividen yang dapat diukur dari waktu ke waktu.

Kita membutuhkan alasan yang lebih kuat. Itulah mengapa saat ini kita meluncurkan alat baru untuk membantu negara-negara melakukan investasi tersebut pada masyarakat mereka: Indeks Modal Manusia pertama.

Kebijakan untuk membangun sumber daya manusia adalah salah satu investasi paling cerdas yang dapat dilakukan negara-negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif jangka panjang.

Saat ini, seperempat dari anak-anak muda dunia tidak mungkin memaksimalkan potensi penuh mereka karena kekurangan gizi kronis dan penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, yang secara permanen memengaruhi perkembangan kognitif anak, kinerja sekolah, dan pendapatan masa depan.

Jika anak-anak suatu negara tumbuh namun tidak dapat memenuhi kebutuhan tempat kerja pada masa depan, negara itu sudah tentu tidak akan mampu memberdayakan masyarakatnya, tidak dapat meningkatkan hasil produksinya, dan sama sekali tidak siap untuk bersaing secara ekonomi.

 

Dengan indeks ini, para pembuat kebijakan memiliki suatu bukti yang meyakinkan bahwa memberikan hasil yang lebih baik pada kesehatan dan pembelajaran anak-anak dapat secara signifikan meningkatkan pendapatan masyarakat - dan tentu saja membentuk arah bagi negara mereka - jauh menuju masa depan.

Jika kita bertindak dengan rasa urgensi yang sangat kuat, kita dapat menciptakan dunia sebagai tempat yang semua anak tiba di sekolah dengan gizi yang baik dan siap untuk belajar; tempat mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan menjadi orang dewasa yang sehat dan terampil; dan tempat mereka bisa produktif sepanjang karier mereka dalam rangka menggapai cita-cita mereka.

Itulah dunia yang kita inginkan. Indeks ini dapat membantu kita memahami permasalahan tersebut.

Dengan senang hati saya persilakan Anda untuk mengajukan pertanyaan.

Api
Api