Ibukota Jakarta saat ini masih sering dilanda becana. Pada puncak banjir tahun 2014, sekitar 132.000 orang terkena dampak langsung. Selain itu, kebakaran masih sering terjadi terutama di musim kemarau.
‘Jakarta Smart Disaster Management Software Competition’ diharapkan bisa menggali potensi teknologi informasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana. Dengan dukungan dari Global Facility for Disaster Reduction & Recovery (GFDRR) Bank Dunia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengadakan kompetisi dengan melibatkan peserta yang mencakup mahasiswa, pekerja IT professional, hingga peneliti.
“Penggiat teknologi informasi dan bencana biasanya berada di dua dunia yang berbeda. Kompetisi seperti ini membantu mereka bertemu,” kata Onno. W. Purbo, pakar IT dari Universitas Surya yang sering terlibat dalam penggunaan IT dalam manajemen risiko bencana.
“Akan lebih bermanfaat kalau komunitas IT yang tertarik dalam manajemen bencana bisa mendapat pengalaman langsung di lapangan saat bencana terjadi,” kata Onno yang juga menjadi salah satu juri kompetisi.
Kategori lomba pertama adalah sebuah hackathon, yang bertujuan menambah fungsi INASAFE – software open-source yang sekarang dipakai BPBD DKI Jakarta untuk menghasilkan skenario dampak bencana alam untuk membuat perencanaan kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang lebih baik.
“Saat ini, software INASAFE lebih digunakan untuk kesiapsiagaan bencana,” kata Iwan Gunawan, Senior Disaster Risk Specialist Bank Dunia di Indonesia. “Saat ini perhitungan kerusakan dan kerugian masih dikerjakan secara manual, dan kita ingin menambahkan fungsi tersebut ke dalam software ini.”
Melalui kompetisi ini, BPBD DKI Jakarta ingin agar proses perhitungan kerusakan dan kerugian bisa dipercepat setelah terjadinya sebuah bencana.
“Setelah banjir pada tahun 2013 di Jakarta, kami memerlukan waktu yang lama untuk menghitung besarnya kerugian,” kata Bambang Suryaputra, Kasie Informatika BPBD DKI Jakarta. “Kami ingin agar data ini bisa diperoleh dengan lebih cepat, dan kami harap kolaborasi dengan komunitas IT bisa membantu.”